18 Juni 2009

Prabowo : Negara Kita Bukan Negara Agama

Prabowo : Negara Kita Bukan Negara Agama

Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto, menekankan kemajemukan Indonesia menjadi salah satu ciri dan sifat bangsa yang harus dipertahankan. Berbeda-beda tetapi tetap satu atau Bhinneka Tunggal Ika, menurutnya, menjadi kekhasan Indonesia yang tidak dimiliki banyak negara. Termasuk keragaman agama yang dianut masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, dikatakan Prabowo, kelompok mayoritas, termasuk agama, tidak boleh memaksakan agama atau kepentingan kelompoknya.

"Negara kita bukan negara agama. Semua agama diberikan tempat yang sama sederajat," kata Prabowo dalam dialog dengan kaum muda Kristen, di Ruang Serba Guna Kompleks Apartemen Robinson, Jakarta Utara, Sabtu (13/6) malam.

Penempatan yang sama dan sederajat, ujar Prabowo, membuat penganut agama layak untuk menjalankan agamanya dengan penuh kenyamanan, saling menghormati, dan saling melindungi satu sama lain.

"Kita hidup dengan sekian banyak ras, agama dan kita bisa hidup damai dengan mesra. Semuanya tidak datang dengan sendirinya. Kalau tidak ada upaya kerja keras untuk menjaga kerukunan ini, akan sangat sulit," kata Prabowo.

Perbedaan-perbedaan tersebut, menurutnya, harus dipersatukan dengan kesamaan cita-cita hidup di lingkungan damai dan sejahtera.

Kesempatan dialog ini, Prabowo diundang oleh kalangan muda Kristen. "Saya diundang, karena katanya di ruang serba guna, dan bukan di rumah ibadah. Kalau di rumah ibadah, saya tidak boleh sesuai aturan KPU," ujarnya.

Prabowo juga mengeluarkan bantahan atas tudingan ia anti Kristen. Tudingan yang dialamatkan kepadanya, dinilai sebagai sesuatu yang wajar di dunia politik. "Fitnah memfitnah itu senjata di dalam politik. Saya tahu, saya selalu jadi sasaran. Kalau dibilang saya anti ini-itu, harus dilihat bagaimana perilaku saya. Bagi saya, semua ras dan suku sama," kata Prabowo, menjawab pertanyaan apakah ia seorang yang anti terhadap suatu agama.

Tidak ada komentar: